Minggu, 22 Januari 2017

Cerita Kakek Hanif

Cerita Kakek Hanif Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Menjelang Maghrib, penduduk di Desa Mekar jati berduyun-duyun menuju masjid untuk menunaikan shalat berjamaah.
Arwan masih di rumah ketika teman-teman yang lainnya telah ke masjid. Ia memang selalu menunggu sahabat karibnya, Mujib. Setelah Mujib datang, mereka pun berangkat bersama-sama. Seperti biasanya, setiap habis shalat Magrib, Arwan dan Mujib ikut mengaji bersama Kakek Hanif.
“Arwan, bacaanmu kemarin sampai di mana?” tanya Kakek Hanif.
“Sampai Surat AI-Alaq, Kek!”

Kemudian, Kakek Hanif menyuruh Arwan untuk meneruskan bacaannya. Arwan yang sudah mengikuti pengajian itu selama tiga bulan, tentu saja tidak mengalami kesulitan, Bahkan, ia bisa membacakannya dengan lagu yang indah dan tajwid yang benar. Mereka membaca bergiliran. Ada yang sudah lancar seperti Arwan. Ada yang masih kaku. Bahkan, ada juga yang masih mengeja. Selain diajarkan cara membaca Alquran, mereka juga di suruh untuk menghapalkan doa-doa.

Anak-anak pengajian di masjid itu memang senang belajar dengan Kakek Hanif. Karena selain b
... baca selengkapnya di Cerita Kakek Hanif Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Jumat, 20 Januari 2017

Salah Definisi

Salah Definisi Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Sebagian orang tidak berhasil menumbuhkan keterampilan menulisnya karena menganut definisi yang salah tentang apa itu menulis. Mereka terlalu fokus pada definisi menulis menurut logika, tetapi gagal membuat definisi yang “emosional”.

Menulis, kata Kamus Besar Bahasa Indonesia, berarti (1) membuat huruf, angka, dsb; (2) melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang dan membuat surat) dengan tulisan; mengarang cerita; (3) menggambar, melukis; (4) membatik.

Nah, membaca definisi seperti itu apakah membuat Anda jadi bersemangat dan mulai menulis? Atau Anda perlu mencari definisi yang lebih canggih lewat om google, untuk kemudian bingung sendiri karena banyak sekali alternatif definisi tentang apa itu “menulis”.

Buat saya, definisi menulis yang benar adalah definisi yang mendorong kita menulis dan terus menulis. Inilah yang saya sebut definisi “emosional”. Bagi si A menulis itu adalah aktualisasi diri; bagi si B menulis adalah menafkahi diri; bagi si C menulis adalah soal mendesain dengan metodologi tertentu; bagi si D menulis adalah melepaskan beban-beban emosi negatif; dan sebagainya. Sepanjang definisi yang Anda anut membuat Anda menulis, saya anggap itulah definisi yang benar.

J
... baca selengkapnya di Salah Definisi Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Rabu, 18 Januari 2017

Religious Aspects of Hypnosis

Religious Aspects of Hypnosis Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Pembaca, sebenarnya sudah lama saya ingin sekali menulis artikel ini. Namun karena kesibukan dan fokus saya yang lagi nggak “in” dengan topik ini maka saya menundanya. Keinginan ini muncul lagi saat baru-baru ini saya bertemu dengan seorang kawan yang dengan begitu haqul yakin dan mantap mengatakan bahwa hipnosis adalah ilmu sesat dan dilarang agama.

Nah, apa yang saya tulis di artikel ini merupakan intisari dari edukasi dan diskusi yang saya lakukan dengan kawan saya ini. Setelah mendengar ulasan saya panjang lebar akhirnya kawan saya ini berhasil saya “sesatkan” kembali ke jalan yang benar.

Nah, pembaca, “Apa sih hubungan antara agama dan hipnosis?”

Sebelumnya, saya akan menjelaskan terlebih dahulu definisi hipnosis. Biar kita ada dasar pijakan berpikir yang sama. Ada banyak definisi yang diberikan oleh masing-masing pakar. Namun definisi yang paling banyak digunakan saat ini, yang merupakan definisi resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah Amerika yaitu “Hypnosis is the bypass of the critical factor of conscious mind and the establishment of the acceptable selective thinking” atau Hipnosis adalah penembusan faktor kritis pikiran sadar dan diterimanya pemikiran tertentu.

Definisi di atas sama sekali tidak menyinggung “ilmu” atau “kekuatan” yang ditakutkan oleh kebanyakan orang. Jadi, hipnosis sebenarnya sangat seder
... baca selengkapnya di Religious Aspects of Hypnosis Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Minggu, 15 Januari 2017

Cangkir Tindih Merah Putih

Cangkir Tindih Merah Putih Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Subuh buta belum tersentuh matahari dinginpun masih menusuk. Tapi, anak-anak di desaku termasuk aku. Akan segera berangkat ke sekolah yang jauh seberang desa ini dan kami harus melewati sungai yang memisahkannya. Namun, tak ada benda melayang diatasnya yang memisahkan sungai. Jadi, setiap akan berangkat kami harus membawa sebuah kayu panjang yang ujungnya pipih dan agak lebar, sendiri karena harus menggunakan perahu kecil yang terbuat dari pohon rotan dan hanya dapat memuat 1 atau 2 orang saja. Bisa juga memuat 3-4 orang jika perahunya agak besar.

Biasanya teman-temanku menjemputku. “Tapi, kenapa hari ini mereka tak menjemput?” aku bergumam dalam hati. “Ya sudahlah, mungkin mereka lupa karena terburu-buru” pikirku tidak memasalahkannya. Aku lari terbirit-birit menyusul teman-temanku, hampir aku melupakan sesuatu yang penting untuk mengarungi sungai dengan perahu ”dayung…ya…dayung” aku merasa ada yang kurang.

Saat di sungai, teman-temanku sudah sampai di tengah sungai sedang aku masih ditepi. “Hei….tunggu aku” ku panggil mereka, tapi tak ada yang dengar. segera ku dayung perahuku menyusul mereka, ku dayung begitu cepatnya, hingga akhirnya”…byuuuuuuuuur…..tolong…tolong…” terceburlah sudah aku ke sungai. Tapi, teman-temanku tak ada yang menyadari teriakanku.
... baca selengkapnya di Cangkir Tindih Merah Putih Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Kamis, 05 Januari 2017

AMANDEMEN SETENGAH HATI



Amandemen terhadap pasal-pasal UUD 1945 pertama kali terjadi pada tahun 1999, tepatnya pada tanggal 19 Oktober 1999 berdasarkan Sidang Umum MPR RI pada tanggal 14-21 Oktober 1999. Pada saat itu terdapat 9 pasal yang diamandemen yaitu: Pasal 5, 7, 9, 13, 14, 15, 17, 20, dan pasal 21. Kemudian Amandemen UUD 1945 dilaksanakan lagi pada Sidang Tahunan MPR RI 2000, 2001, dan 2002. Sejak tahun 1945 “UUD 1945” dianggap dokumen yang “sakral” dan tidak pernah ada perubahan sama sekali sampai tahun 1999. Padahal dari awal pembuatan dokumen “yang tak tersentuh” ini, para pembuat konstitusi menyatakan bahwa ini hanya bersifat sementara, tetapi kenyataannya dokumen tersebut tetap tidak tersentuh.
Kekuatan dari rezim ke rezim pemerintahanlah yang dianggap sebagai kambing hitam bahwa dokumen ini tidak boleh diubah demi mempertahankan kekuasaan. Sampai akhirnya terjadi reformasi pada tahun 1998 dengan tuntutan yang paling utama menginginkan “Amandemen UUD 1945”. UUD 1945 (ASLI) yang dianggap tidak dapat mewujudkan pemerintahan yang demokratis dan cenderung otoriter dan sentralistik.
Berikut ini sebagai gambaran singkat atau daftar terhadap pasal-pasal UUD 1945 yang sudah diamandemen:

Amandemen Pertama

Ada 9 pasal yaitu:
  • Pasal 5, 7, 9, 13, 14, 15, 17, 20, dan pasal 21.

Amandemen Kedua

Ada 5 Bab dan 25 pasal yaitu:
  • Bab IXA, X, XA, XII, dan XV.
  • Pasal 18, 18A, 18B, 19, 20, 20A, 22A, 22B, 25E, 26, 27, 28A, 28B, 28C, 28D, 28E, 28F, 28G, 28H, 28I, 28J, 30, 36A, 36B, dan pasal 36C.

Amandemen Ketiga

Ada 3 Bab dan 22 Pasal yaitu:
  • Bab VIIA, VIIB, dan VIIIA.
  • Pasal 1, 3, 6, 6A, 7A, 7B, 7C, 8, 11, 17, 22C, 22D, 22E, 23, 23A, 23C, 23E, 23F, 23G, 24, 24A, 24B, dan pasal 24C.

Amandemen Keempat

Ada 2 Bab dan 13 Pasal yaitu:
  • BAB XIII dan Bab XIV.
  • Pasal 2, 6A, 8, 11, 16, 23B, 23D, 24, 31, 32, 33, 34, dan pasal 37.
Dari hasil 4 kali amandemen terdapat 20 bab, 73 pasal, 194 ayat, 3 pasal aturan peralihan dan 2 pasal aturan tambahan yang sudah diamandemen. Bagaimana dengan sekarang? telah 11 tahun berlalu apakah masih perlu Amandemen ke-5 UUD 1945?. Walaupun begitu diskusi-diskusi mengenai amandemen ke-5 UUD 1945 masih saja terus berjalan. Jalan ditempaaaaaat grakkk! …aaah..MANDEK..men.

WORK PROGRAM VICE PRINCIPAL SMK PIONEER ADILUHUR


PRAKATA

Bismillahirrahmaanirrahim
Assalamualaikum Wr………Wb.

       Puji syukur kehadirat Allah SWT kita panjatkan, bahwasanya sampai saat ini kita senantiasa dalam keadaan sehat walafiat. Tidak lain karena Rahmat, taufik serta hidayah Allah Swt. Mudah-mudahan kita senantiasa dalam lindungaNya, Aamiin.
      Selanjutnya kita ucapkan syukur Alhamdulillah bahwa tahun pelajaran 20015/20116 telah berakhir dengan selamat dan sukses, tidak lain karena partitsipasi, kerjasama, bantuan dan do’a restu dari semua pihak terutama pihak yang menangani urusan hubungan masyarakat. Begitu pula sampai saat ini dengan bekal, petunjuk saran dan pengarahan bapak kepala SMK Perintis Adiluhur, kami dapat menyelesaikan program wakil kepala sekolah urusan hubungan masyarakat sekalipun sangat sederhana dan masih banyak kekuranganya
      Sesuai dengan keterbatasan kemampuan kami, tentu saja banyak kekurangan dan kelemahanya. Oleh karena itu teguran kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak sangat kami harapkan.
Atas segala bantuan, do’a dan restu para teman sejawat, disampaikan terima kasih.
Wassalamualaikum  Wr....... Wb


Mengetahui,                                                                          Adiluhur, 15 Juli 2016
Kepala SMK Perintis                                                             Wakasek Urusan Humas
                                                                                  



Amin Mufroil, S Pd. MM.Pd                                                 Nursalim, S.Pdi
NIP :6609171001012010                                                       NIPy:730110140434







BAB I
 PENDAHULUAN
I.       LATAR BELAKANG
Bertolak dari penyelenggaraan sistem pemerintahan yang berupa desentralistik, maka hal ini berdampak pula terhadap reorintasi Visi dan Misi Pendidikan Nasional yang di dalamnya menyangkut pula tentang Standar Pengelolaan Sistem Pendidikan Nasional, yang berimbas pula pada Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan, Pendanaaan, dan Strategi Pembangunan Pendidikan Nasional.
Hal-hal yang tersebut di atas, terutama dilandasi dengan sifat desentralistik itu sendiri, mengingat kondisi geografis, sosial-kultural, dan ekonomi setiap wilayah (Propinsi-Kabupaten) yang berbeda satu sama lain. Oleh karena itu penyelenggaraan pendidikan untuk mencapai hasil yang lebih optimal, efektif, efisien dan berhasil, memerlukan keterkaitan berbagai elemen yang ada.
Implementasi otonomi terhadap lembaga pendidikan terwujud dalam School Based Management atau Manajemen Berbasis Sekolah. Dikarenakan Manajemen Berbasis Sekolah ini adalah upaya kemandirian, kreativitas sekolah dalam peningkatan kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas dalam peningkatan mutu melalui kerjasama atau pemberdayaan pemerintah dan masyarakat, maka diperlukan pula administrasi pendidikan di bidang hubungan sekolah dengan masyarakat.

II. FUNGSI DAN TUJUAN HUMAS
a. Fungsi
Fungsi pokok hubungan sekolah dengan masyarakat adalah menarik simpati masyarakat umumnya serta publik khususnya, sehingga dapat meningkatkan relasi serta animo pada SMK Perintis Adiluhur. Hal ini akan membantu sekolah mensukseskan program-programnya. Sehingga mampu mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat diantaranya sebagai berikut :
1. Mengatur hubungan sekolah dengan orang tua.
2. Memelihara hubungan baik dengan komite sekolah.
3. Memelihara dan mengembangkan hubungan sekolah dengan lembaga-lembaga pemerintah, swasta dan organisasi nasional.
4. Memberi pengertian kepada masyarakat tentang fungsi sekolah melalui bermacam-macam tehnik komunikasi (Brosur, pamflet, medsos dan mendatangkan sumber).


b. Tujuan
Hubungan sekolah dengan masyarakat dibangun dengan tujuan popularitas SMK Perintis Adiluhur di mata masyarakat. Popularitas SMK Perintis Adiluhur  akan tinggi jika mampu menciptakan program-program sekolah yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan dan cita-cita bersama dan dari program tersebut mampu melahirkan sosok–sosok individu yang mapan secara intelektual dan spiritual. Dengan popularitas ini sekolah eksis dan semakin maju. Tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat diantaranya sebagai berikut:
1.      Memberi penjelasan tentang kebijaksanaan penyelenggaraan sekolah
situasi dan perkembangannya.
2.   Menampung sarana-sarana dan pendapat-pendapat dari warga sekolah dalam hubungannya dengan pembinaan dan pengembang sekolah.
3.   Dapat memelihara hubungan yang harmonis dan terciptanya kerja sama antar warga sekolah sendiri.
III. SASARAN
a.  Humas SMK Perintis Adiluhur sebagai penghubung dari pihak sekolah dengan masyarakat selalu dipelihara dengan baik karena sekolah akan selalu berhubungan dengan masyarakat, tidak bisa lepas darinya sebagai partner sekolah dalam mencapai kesuksesan sekolah itu sendiri. Prestise sekolah semakin tinggi di mata masyarakat jika sekolah mampu melahirkan peserta didik yang cerdas, berkepribadian dan mampu mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya dalam memajukan masyarakat.
b. Terciptanya hubungan yang harmonis dengan masyarakat atau pihak-pihak tertentu di luar organisasi tersebut, agar mendapatkan dukungan terhadap efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kerja secara sadar dan sukarela.
c.  untuk mendapatkan aspirasi, simpati dari masyarakat. Dan mengupayakan terjadinya kerjasama yang baik antar sekolah dengan masyarakat untuk kebaikan bersama, atau secara khusus bagi sekolah penjalinan hubungan tersebut adalah untuk mensukseskan program-program di SMK Perintis Adiluhur.
IV. TUGAS POKOK HUMAS
Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Masyarakat mempunyai tugas membantu Kepala     Sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1.   Memberikan informasi dan menyampaikan ide atau gagasan kepada masyarakat atau pihak-pihak lain yang membutuhkannya.
2.  Membantu pemimpin yang karena tugas-tugasnya tidak dapat langsung memberikan informasi kepada masyarakat atau pihak-pihak yang memerlukannya.

2.      Membantu Kepala Sekolah mempersiapkan bahan-bahan tentang permasalahan dan informasi yang akan disampaikan atau yang menarik perhatian masyarakat pada saat tertentu.

3.      Membantu Kepala Sekolah dalam mengembangkan rencana dan kegiatan lanjutan yang berhubungan dengan pelaksanaaan kepada masyarakat sebagai akibat dari komunikasi timbal balik dengan pihak luar, yang ternyata menumbuhkan harapan untuk penyempurnaaan kegiatan yang telah dilakukan oleh organisasi.

4.      Melaporkan tentang pikiran-pikiran yang berkembang dalam masyarakat tentang masalah pendidikan.

5.      Membantu kepala sekolah bagaimana usaha untuk memperoleh bantuan dan kerja sama.

7.  Menyusun rencana bagaimana cara-cara memperoleh bantuan.

8.  Menunjukkan pergantian keadaan melalui pendapat umum.

9.  Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan Humas secara berkala.



BAB II
PROGRAM KERJA WAKASEK HUMAS
SMK PERINTIS ADILUHUR

A. Dasar
 1. Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
 3. Undang-Undang RI No. 22 Tahun 1999 Tentang Otonomi Daerah
 4. Peraturan Pemerintah RI No 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
 6. Kalender Pendidikan SMK Perintis Adiluhur Tahun Pelajaran 2015/2016
 7. Surat keputusan Kepala SMK Perintis Adiluhur tentang pembagian tugas guru dalam proses kegiatan belajar mengajar, guru bimbingan konseling, wali kelas dan guru Pembina Tahun Pelajaran 2015/2016
 8. Surat keputusan Kepala SMK Perintis Adiluhur tentang penetapan wakil kepala sekolah, guru Pembina, kordinator BP/BK dan Pembina olimpiade/cerdas cermat Tahun Pelajaran 2015/2016
B. JENIS KEGIATAN
a. Kegiatan Eksternal
Kegiatan ini selalu berhubungan atau ditujukan kepada instansi atasan dan masyarakat di luar sekolah. Ada dua kemungkinan yang bisa dilakukan dalam hal ini yakni:
(1)   Indirect act adalah kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat melalui perantara media tertentu seperti misalnya: informasi lewat televisi, penyebaran informasi lewat radio, Internet/Website Sekolah. penyebaran informasi melalui media cetak, pameran sekolah dan berusaha independen dalam penerbitan majalah atau buletin sekolah.

(2)   Direct act adalah kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat melalui tatap muka, misalnya: rapat bersama dengan komitte sekolah, konsultasi dengan tokoh masyarakat, melayani kunjungan tamu dan sebagainya.


b. Kegiatan Internal

Kegiatan ini merupakan publisitas ke dalam, sasarannya adalah warga SMK Perintis Adiluhur  yang bersangkutan yaitu para Guru, Staf UPTD, dan peserta didik. Kegiatan ini juga dapat dilakukan dengan dua kemungkinan yakni:

(1)   Indirect act adalah kegiatan internal melalui penyampaian informasi melalui surat edaran; penggunaan papan pengumuman di sekolah, penyelenggaraan majalah dinding, menerbitkan buletin sekolah untuk dibagikan pada warga sekolah, pemasangan iklan/pemberitahuan khusus melalui mass media, dan kegiatan pentas seni.

(2)   Direct act adalah kegiatan internal yang dapat berupa: rapat dewan guru; upacara sekolah; karyawisata/rekreasi bersama; dan penjelasan pada berbagai kesempatan

C. BENTUK OPERASIONAL HUMAS

(1) Di bidang Sarana Akademik
Tinggi rendahnya prestasi lulusan (kualitas maupun kuantitas), penelitian, karya ilmiah (lokal, nasional, internasiona), jumlah dan tingkat kesarjanaan pendidiknya, sarana dan prasarana akademik termasuk laboratorium dan perpustakaan atau Pusat Sumber Belajar, Sumber Belajar yang mutakhir serta teknologi instruksional yang mendukung Proses Belajar Mengajar, termasuk ukuran prestasi dan prestise-nya.
(2) Di bidang Sarana Pendidikan
Gedung atau bangunan sekolah termasuk ruang belajar, ruang praktikum, kantor dan sebagainya beserta perabot atau mebeuler yang memadai akan memiliki daya tarik tersendiri bagi popularitas sekolah.

(3) Di bidang Sosial
Partisipasi SMK Perintis Adiluhur dengan masyarakat sekitarnya, seperti kerja bakti, perayaan-perayaan hari besar nasional atau keagamaan, sanitasi dan sebagainya akan menambah kesan masyarakat sekitar akan kepedulian sekolah terhadap lingkungan sekitar sebagai anggota masyarakat yang senantiasa sadar lingkungan demi baktinya terhadap pembangunan masyarakat.

(4) Kegiatan Karya Wisata
Sebagai sarana hubungan sekolah dengan masyarakat, seperti membawa spanduk serta atribut sekolah sampai keluar daerah menyababkan nama SMK Perintis Adiluhur dapat dikenal lebih luas sampai luar kota. Bahkan tertib sopan santun para siswanya di perjalanan akan mendapat kesan tersendiri dari masyarakat yang disinggahi dan dilaluinya.
(5) Kegiatan Olah Raga dan Kesenian
Juga dapat merupakan sarana hubungan sekolah dengan masyarakat, misalnya dalam porseni dan lomba antar sekolah akan membawa keunggulan sekolah dan membawa nama harum SMK Perintis Adiluhur

(6) Menyediakan fasilitas sekolah untuk kepentingan masyarakat sekitar sepanjang tidak mengganggu kelancaran Proses Belajar Mengajar, demikian sebaliknya fasilitas yang ada di masyarakat sekitarnya dapat digunakan untuk kepentingan SMK Perintis Adiluhur.

(7) Mengikutsertakan tokoh-tokoh masyarakat dalam kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler sekolah, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dan masih banyak lagi kegitan operasional hubungan sekolah dengan masyarakat yang dikreasikan sesuai situasi, kondisi serta kemampuan pihak-pihak terkait.
D. PROGRAM KHUSUS
1.  Melakukan relasi sosial dengan komite sekolah dan masyarakat desa diwilayah kecamatan Jabung dalam bentuk kerjasama dua arah berkaitan dengan pendidikan

2.  Terjalinnya hubungan baik dengan komite sekolah dan masyarakat Kecamatan Jabung, terutama yang terdapat siswa-siswi SMK Perintis Adiluhur

3.  Melakukan relasi sosial dengan pemerintah desa sampai kabupaten dan instansi terkait terutama untuk penggalian dana dan proyek kegiatan sekolah

4.  Terjalinnya hubungan baik dengan pemerintah desa Adiluhur, Pemerintah Kecamatan Jabung, dan Pemda Kabupaten Lampung Timur

6.    Melakukan relasi sosial dengan pihak sekolah terutama SMP dan MTs terutama dalam upaya penerimaan siswa baru

7.    Terjalinnya hubungan baik dengan SMP, MTs, SMA/SMK, MA teruatam di wilayah kecamatan Jabung, dan kabupaten Lampung Timur pada umumnya

8.    Melakukan relasi sosial dengan perguruan tinggi negeri dan swasta, terutama dalam upaya peningkatan jumlah siswa yang lanjut studi


9.    Terjalinnya hubungan baik dengan perguruan tinggi Negeri/swasta  yang ada diwilayah Lampung

10. Melakukan relasi sosial dengan pihak lain terutama untuk membangun citra positif dan pemberian informasi yang aktif dan proporsional

11. Berusaha menjalin  hubungan  dengan Stasiun TV dan Radio yang ada diwilayah Lampung

12. Melakukan relasi sosial dengan pihak dunia usaha dalam upaya pemasaran produk lulusan, pemagangan, dan studi siswa sesuai dengan kompetensi yang dimiliki

13. Terjalinnya hubungan baik dengan industri, toko, dan usaha keluarga terutama di wilayah Lampung untuk bekal pemagangan siswa

14. Melakukan upaya pemasaran produk sekolah dalam bentuk mencarikan lowongan kerja di berbagai instansi yang sesuai

15. Pemasangan berbagai informasi dan dokumentasi kegiatan sekolah melalui papan pengumuman, radio, dan internet

16. Pertemuan Rutin Keluarga besar SMK Perintis Adiluhur dalam bentuk silaturahim

17. Bekerjasama dan menjalin hubungan baik dengan guru, karyawan beserta keluarga dan komite sekolah

18. Bekerja sama dengan OSIS, membuat majalah dinding yang lebih menarik secara berkala

19. Akan Berupaya Menerbitnya bulletin sekolah setiap satu kali setahun dengan oplah lebih dari 50 eksamplar

20. Praktek siswa di masyarakat dalam bentuk majlis ta’lim, TPA/TPQ, Bakti sosial dan pertandingan olahraga persahabatan

21. Penerbitan selebaran dakwah yang berisi himbauan dan ajakan dalam momen tertentu yang bernilai religius

22. Membangun kerjasama dengan pihak dunia usaha untuk melatih wira usaha siswa

22. Bekerja sama dengan waka kurikulum dan kesiswaan memagangkan siswa sesuai dengan jurusan
23. Melakukan studi banding ke SMK/perguruan tinggi yang memeliki kontribusi ke lembaga pendidikan atau dunia pendidikan

23. Mengadakan lomba karya tulis ilmiah siswa antar kelas setiap satu kali setahun

24. Mengadakan pemilihan guru teladan versi siswa setiap satu kali setahun

25. Mengadakan pemilihan siswa teladan setiap satu kali setahun

26. Membentuk ikatan alumni (ILUNI) SMK Perintis Adiluhur

28. Membuat Website Sekolah


E. FAKTOR PENDUKUNG

Kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat di SMK Perintis bisa berjalan baik
apabila di dukung oleh beberapa faktor yakni:

1.      Adanya program dan perencanaan yang sistematis.

2.      Tersedia basis dokumentasi yang lengkap.

3.      Tersedia tenaga ahli, terampil dan alat sarana serta dana yang memadai.

4. Kondisi organisasi sekolah yang memungkinkan untuk meningkatkan kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat.

F. SUMBER DANA
1. Dari Dana Komite Sekolah;
2. Dari Donatur;
3. Dari Dana Bantuan Pemerintah.






BAB III
PENUTUP

Demikian program yang dapat kami susun dengan segala kemampuan kami yang ada, namun demikian kami percaya bahwa masih banyak kekuranganya
Hal tersebut terjadi karena memang keterbatasan kami. Oleh karena itu kami mohon maaf yang stingi-tingginya atas kesalahan dan kekurangan tersebut serta mohon kritik dan saran agar program untuk tahun yang akan datang dapat lebih baik lagi


Mengetahui,                                                                             Adiluhur, 15 Juli 2016
Kepala SMK Perintis                                                                Wakasek urusan Humas
                                                                                               




Amin Mufroil, S Pd. MM. Pd                                                    Nursalim, S.Pdi
NIP:66091710012010                                                               NIPy:730110140434